BEKAM SURABAYA |Tulisan ini dan beberapa yang lain aka menysul bersumber dari buku karangngan Syihab Al-Badri Yasin yang telah diterjemahkan dengan judul “BEKAM Sunnah Nabi & Mu’jizat Medis”
Ditulis ulang oleh Pondok Bekam Indonesia untuk BEKAM SURABAYA
BAGAIMANA MEMAHAMI BEKAM
[Sebuah Pengantar dari Editor]
Bismillahirrohmanirrohiem.| bekam di surabaya
Sebelum saya memulai memberikan pengantar buku ini, saya akan bertanya pada pembaca, “apakah ada pernah mendengar istilah bekam ? Apakah anda pernah di bekam ?”. Berbahagialah anda apaekambila anda menjawab “pernah”. Sebab dari kuisioner yang ditujukan secara acak kepada kaum muslimin menunjukkan bahwa yang belum mendengar istilah bekam (atau istilah bekam lain yang sejenis) sebanyak 80 % sedangkan, sedangkan yang belum pernah dibekam sebanyak 90 %.
bekam di surabaya | Kenyataan ini sungguh memprihatinkan. Sebab bekam sudah dikenal ribuan tahun yang lalu, bahkan sejak zaman nabi Musa AS, dan berkembang keseluruh dinia hingga saat ini. Di Indonesia bekam sudah sering dipakai untuk pengobatan dengan nama seperti canduk, canthuk, kop, cupping, mambakan dan lainnya. Bekam merupakan terjemahan dari hijamah, dari kata al-hajmu, yang berarti pekerjaan membekam. Al-hijmu bearti menghisap atau menyedot. Sehingga hijamah atau bekam dapat diartikan sebagai peristiwa penghisapan darah dengan alat yang menyerupai tabung, serta mengeluarkannya dari permukaan kulit dengan penyayatan atau penusukan yang kemudian di tampung dalam gelas.
BEKAM SURABAYA | Dilihat sepintas, tampaknya pengobatan dengan metode bekam tidak memberikan manfaat apa-apa, bahkan terkesan kuno, irasional dan mengada-ada. Apabila dibandingkan dengan pengobatan medis barat yang memakai obat-obatan sintetik serta pembedahan yang memerlukan biaya mahal. Bekam lebih praktis, tanpa efek samping, murah dan bisa mengatasi banyak penyakit yang tidak bisa ditangani oleh kedokteran barat.
BEKAM | SURABAYA | Memang, sekarang ini segala sesuatu yang berbau “barat” yang didominasi oleh orang Nasrani dan Yahudi tampak indah menyenangkan dan menyembuhkan. Ini memang usaha mereka untuk menjauhkan kaum Muslimin dari kitab-Nya Al-Qur’an. Mereka mengetahui bahwa apabila kaum Muslimin berpegang teguh pada ajaran-Nya, pastilah mereka akan jaya dan menguasai dunia, seperti yang pernah dialami umat Islam pada abad ke 8 hingga 12 Masehi, dimana saat itu ilmu kedokteran berkembang menguasai daratan Eropa, sehingga muncullah dokter-dokter Muslim dengan kedokteran Islamnya, seperti ‘Ali ‘Abbas Al=Majusi, Abu Bakar Ar-Rozi, Al-Birubi, Ibnu Sina, Az-Zahrowi, Ibnu Maimun, Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah, dan lain-lainnya.
Padahal saat itu kaum Nasrani sendiri sulit untuk meningkatkan keilmuannya, karena terhambat dengan pendapat gereja yang menyebut pengetahuan modern bertentangan dengan bibel.
Sehingga yang berbeda dengan bibel dianggap menentang bibel. Sebab walaupun didalam bibel tidak ada yang menghukum para ilmuwan, namun prakteknya banyak ilmuwan yang berseberangan dengan gereja. Bahkan orang yang menentang pendapat gereja akan dihukum seperti yang telah dilakukan pada Galille yang dituntut hanya karena ia mengikuti penemuan Coppernicus tetang peredaran bumi. Galille kemudian dihukum dengan alasan menafsirkan bibel secara keliru. Inilah yang menyebabkan kaum Nasrani beramai-ramai menginggalkan agama mereka, sehingga mereka bisa memajukan sains dan kedokteran. Sementara saat ini banyak kaum muslimin yang meninggalkan ajarannya, termasuk dalam bidang kedokteran. Kaum muslimin hanya berkutat pada
ibadah harian, shalat, puasa dan haji, sehingga sains dan kedokteran dikuasai sepenuhnya oleh orang-orang nasrani dan yahudi, karena itu umat Islam tertinggal dalam segala bidang termasuk bidang kedokteran.
“Kaum Muslimin, meninggalkan agamanya, mereka jadi tertinggal, dan orang-orang nasrani meninggalkan agamanya, mereka jadi maju.”
Bersambung bagaian 2 | BEKAM SURABAYA
BEKAM SURABAYA | Memahami Bekam -1
Jumat, 18 November 2011 | 0 komentar
Related Games
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar